Follow By Email

HIDUP DILUAR KASIH KARUNIA

Pdt. Ardian Andana.

Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia
( Galatia 5 : 4 )
You have become estranged from Christ, you who [attempt to] be justified by law; you have fallen from grace.
( Galatians 5 : 4 )

Apakah orang percaya bisa menolak dan lepas dari Kasih karunia ?

Banyak orang salah menyalah artikan anugerah dengan melegalkan hidup dalam dosa, hidup bermalas-malasan dan berlindung dalam kata "Anugerah".

Justru karena kita menerima kasih karunia TUHAN, kita tidak berbuat dosa bahkan kita akan bekerja lebih keras lagi.



Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
( Kejadian 25:28 )


Esau gagal mendapat Kasih Karunia.
Ketika kita membaca kisah mengenai Esau, Esau gagal mendapat berkat hak kesulungan dari ayahnya. Padahal kita tahu bahwa Esau lebih disukai Ishak dari pada Yakub ( Kejadian 25:28 ). Esau berusaha menyenangkan hati ayahnya dengan hasil binatang buruan, tetapi kenapa hak kesulungan justru jatuh ke tangan Yakub ?
Jika TUHAN berkenan dengan apa yang dilakukan Esau tentunya Allah tidak akan membiarkan berkat kesulungan jatuh ketangan orang lain ?

Lalu apa yang dilakukan Yakub hingga ia mendapat berkat kesulungan ?
Yakub bahkan nyaris tidak berbuat apa-apa. Ribka lah yang berinisiatif supaya Yakub mendapat berkat hak kesulungan. Ribkah, ibunya menyuruh Yakub untuk memakai baju Esau dan membawa makanan olahan ibunya untuk menipu ayahnya. Ishak mengira bahwa dia adalah Esau dan setelah Ishak makan makanan hasil olahan ribkah yang dibawa oleh Yakub, Ishak memberikan Berkat kesulungan itu kepada Yakub.

Apakah TUHAN melihat perbuatan baik kita untuk mendapatkan berkat-berkatNYA ?
Yakub mendapatkan hak kesulungan bukan karena dia bekerja tapi oleh karena Anugerah Tuhan

Lukas 15 : 11 - 32
Perumpamaan tentang anak yang hilang

Anak Sulung yang gagal mendapat Pemulihan

Kita tahu kisah tentang anak yang sulung. Ia seorang yang rajin bekerja, tanpa mengeluh dalam melayani bapanya. Sedangkan anak bungsu meminta warisan dan menghamburkan-hamburkan warisan ayahnya dengan hal - hal yang tidak benar.
Akhir dari kisah itu kita melihat bahwa justru anak bungsu ketika balik kerumah Bapa nya diberi oleh bapanya banyak pemberian bahkan pesta dibuat untuk anak bungsunya.

Anak sulung memposisikan dirinya sebagai hamba, budak dan menjalin hubungan dengan bapanya karena pekerjaan semata, seperti antara Tuan dan pekerja. Anak sulung berusaha untuk menyenangkan hati bapa dengan menghambakan diri.

Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah
( Yohanes 8 : 35 )

Anak bungsu tahu bahwa dia anak sehinga ia berani pulang kembali ke rumah bapanya walaupun dia salah.


Sebagai anak, kita berhak menerima warisan sedangkan sebagai hamba kita hanya menerima upah.

Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
( Galatia 4 : 7 )


Yesus Kristus datang kedunia bukan sekedar menebus dosa kita melainkan juga memulihkan hubungan kita menjadi anak-Nya, sehingga kita dapat memanggilNya, ya Abba ya Bapa.

Injil Hukum atau Injil Kasih Karunia ?

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
( Kisah Para Rasul 20 : 32 )

Now I commit you to God and to the word of his grace, which can build you up and give you an inheritance among all those who are sanctified.

Dalam Perjanjian lama maupun Baru, Anugerah itu sama dan tidak didasarkan oleh perbuatan baik, tidak diukur dari hidup benar seseorang. Tidak dengan melakukan ini itu, mesti begini dan mesti begitu, tambah ini dan tambah itu untuk dibenarkan, mendapatkan kekudusan, perkenan dan segala berkat. Hanya oleh karena kasih karunia kita mendapatkan semuanya itu dan kita dilayakan utnuk menerimanya.

Hidup kita itu adalah hidup oleh kasih karunia dan bukan hidup oleh karena melakukan hukum Taurat.


Kita dibenarkan, dikuduskan, dilayakan, di perkenan, disucikan bukan oleh karena kita melakukan hukum Taurat, tetapi oleh karena Kasih Karunia nya lewat Darah Yesus yang dicurahkan kepada kita.

Hidup kebenaran kita ketika dilandasi dengan hasil usaha dan kerja, Firman Tuhan berkata bahwa kita hidup diluar Kasih Karunia atau Fall from Garce !

0 comments:

Post a Comment