Follow By Email

IMAN YANG KANDAS


Oleh : Pdt Ardian Andana

Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka, 
( 1 Timotius 1: 19 )


having faith and a good conscience, which some having rejected, concerning the faith have suffered shipwreck
( 1 Timothy 1 : 19  NKJV)
 
Apa yang dimaksud sebagai “ hati nurani yang murni ?“ dan mengapa bila kita menolak hati nurani yang murni itu, " kandaslah iman kita ?".

KANDAS = SHIPWRECK
" Kandas “ dalam konteks ini seperti " shipwreck " atau kapal yang kandas karena menabrak karang atau gunung es.
Kita boleh memiliki iman tetapi jika hati nurani kita tidak murni, itu seperti kapal yang mewah dan indah yang kandas karena menabrak batu karang atau gunung es.

Ketika Hati nurani kita tidak murni, maka iman kita tidak akan bisa bekerja dengan efektif dan itu akan mempengaruhi kehidupan kita

Apa sesungguhnya yang dikatakan tentang “ menolak hati nurani yang murni itu ? “

Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. 
Oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
( 1 Timotius 4:1-2 )

Now the Spirit expressly says that in latter times some will depart from the faith, giving heed to deceiving spirits and doctrines of demons, speaking lies in hypocrisy, having their own conscience seared with a hot iron
( 1 Timothy 4:1-2 )

Di akhir jaman banyak orang yang akan memberikan perhatian kepada roh-roh penyesat dan ajaran-ajaran setan.

Bagaimana ini bisa terjadi ?

Alkitab mengatakan di akhir jaman akan muncul banyak penyesat-penyesat yaitu nabi-nabi palsu.

Kita tahu bahwa iblis memakai tipu muslihat dengan mencoba mempengaruhi pikiran-pikiran manusia, dan di akhir jaman bukan cuma tipu muslihat saja tetapi iblis mencoba memasukan doktrin-doktrin mereka kepada pikiran manusia.

Ketika doktrin yang salah atau dari roh penyesat tersebut masuk dalam hidup kita, itu seperti “ hot iron “ atau cap besi panas yang dicapkan dalam hati kita.


HOT IRON / KAUSTERIAZO :
Who carry about with the perpetual consciousness of sin 
( Yang membawa kita sadar bahwa adanya dosa yang terus menerus di hati nurani kita )


Doktin yang salah dan ajaran yang sesat itulah yang membuat kita menolak hati nurani yang murni dengan merasa bahwa masih adanya dosa dalam hidup kita.

Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya
Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa
 ( Ibrani 10 : 1 - 3 )


Kitab Ibrani mengupas kembali perbedaan hukum Taurat dan Kasih karunia. Ketika kita percaya kepada Yesus, hidup kita didamaikan dengan Allah, sekali untuk selamanya.
Taurat selalu mengingatkan kita akan dosa dan di dalam Perjanjian Lama dosa itu hanya ditutupi, tetapi dalam Yesus, Dia mengampuni dan melupakan. Kalau Yesus melupakan mengapa kita harus mengingat terus akan dosa kita ?

Ketika kita mengerti bahwa dosa kita telah ditebus oleh Yesus, itulah yang membuat “ hati yang murni “. 


Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan." 
( Lukas 5:24-26 )

Dalam perikop tersebut yang pertama kali Yesus katakan pada si lumpuh adalah “ dosamu diampuni “ Kemudian Yesus menyambung “ tetapi supaya kamu tahu” dan orang lumpuh itu mengalami mujizat.
Ketika kita tahu bahwa dosa kita diampuni, maka kita akan melihat perkara - perkara yang ajaib terjadi dalam hidup kita.

Ternyata mengerti bahwa dosa kita telah diampuni, itulah hal mendasar yang harus kita ketahui dan itulah yang akan mengubah hidup kita.
Baiklah kita tidak menolak hati nurani yang murni itu supaya iman kita tidak kandas dan ini akan mempengaruhi perjalan dalam hidup kita

0 comments:

Post a Comment